FAJAR
MASIH MENYINGSING
Selalu ada sisi
menarik setiap kali melewati kegelapan. Saat gelap
menyapa, kita membutuhkan berkas cahaya. Seperti halnya diwaktu tak bercahaya, kita
membutuhkan bias sinar sebagai penerang.
Dan, setiap dari
kita pasti pernah mengalaminya, dihujani berbagai kejutan-kejutan yang menyenakan
atau yang menyesakan dadaan.
Hingga periode antara gelap dan terang menjadi perjalanan waktu dari gambaran diri, untuk sebuah pengalaman, perbaikan
atau malah jadi bahan tertawaan buat diri sendiri.
Buya Hamka pernah
berpesan dalam salah satu tausyiahnya Pegangan Hidup :
"Apabila orang
gelisah pikirannyapun sudah tertumbuk , jalan untuk maju sudah tidak ada lagi.
Padahal dalam kehidupan itu manusia tidak akan berjalan diatas jalan yang datar
saja yang bertaburkan kembang. Kehidupan itu mendaki, menurun, melereng ,
berenang, melewati ombak dan gelombang. Itu pasti dalam hidup. Kusut , tak ada kusut yang tak selesai.
Keruh, tak ada keruh yang tak jernih. Apabila pikiran kita telah susah lebih
dulu maka gelaplah jalan yang akan kita tempuh kemuka dalam kehidupan
ini."
Kokoh dan kuat berjamaah dalam menentang kebenaran, tegar ditengah gelombang
kemaksiatan, larut
ditengah arus kebohongan dan kepalsuan. seperti orang yang menggenggam bara
api. Sisi kanan kiri depan belakang ikut menghantam, kalau bukan karena kasih
sayang Allah dan iman yang menyelamatkan, bagaimana mungkin diri kita aman dari
arus yang dahsyat tersebut. Terlalu banyak yang belum kita ketahui
tentang hidup ini. Rahasia hidup layaknya sebuah rahasia hati yang tidak bisa diselami oleh akal pikiran, hanya Allah yang mengetahui.
Kita hanyalah pemain dari sebuah drama, menyusun berbagai kisah lalu
menjalaninya, kemudian menutupnya dengan segala jenis ending, diatas
taqdir-Nya. Mungkin tak lagi bisa dihitung dengan jari berapa kali kita harus
menutup ending cerita menyedihkan. Berbenah diri adalah satunya jalan terbaik
daripada menyalahkan keadaan, orang lain atau memojokkan diri sendiri. Akan ada
waktunya “malam berganti fajar”, seiring fajar menyingsing. Bukankah setelah kesulitan akan ada kemudahan?. Berpikirlah sejenak, bahwa semua ketentuan-Nya itu baik. Selagi masih
ada waktu, kita masih punya harapan dan menitip doa agar bisa menyusun kisah kita dengan ending
yang baik, indah dalam pandangan-Nya. Aamiin...
ADS HERE !!!