Alam pada
hakekatnya memiliki ketetapan waktu. Apapun yang terkandung didalamnya, siapapun penghuninya,
semuanya memiliki waktu bermula dan berakhir. Kita semua memutari waktu, tak
terkecuali matahari-pun meredam malam, saat waktunya bersinar, dan kembali redup menghilang pada
waktunya tiba. Dan kita bukanlah seperti matahari dan bulan, pada waktu yang
sudah ditentukan tetap kembali bersinar. Pelajaran terbaik dari keduanya, adalah "tetap bersinar meski sendiri, bermanfaat bagi seisi
langit dan bumi ".
Kita memiliki
keinginan untuk bermula dan berakhir dengan indah, akan tetapi kita tidak punya kemampuan untuk
memastikan bahwa keindahan itu akan berakhir bersama kita. Kepastian
saat-saat usai, diluar jangkauan kita sebagai mahluk Allah yang sangat lemah.
Apapun aktifitas yang kita jalani, semuanya memiliki waktu untuk usai, dan
lagi-lagi kita tidak pernah tahu pasti, kapan waktunya akan berakhir. Sekalipun itu terjadi di lingkungan kerja, sekolah,
rutinitas formal lainnya, dimana tempat tersebut memiliki aturan yang harus
dipatuhi, tapi masih saja kita tidak mampu mengetahui kapan persisnya perkerjaan
itu selesai, kapan saatnya pulang kerja, ibadah, dan sebagainya. Akan tetapi
kita yakin bahwa semua ada waktunya berakhir.
Kita semua punya
taqdir untuk usai, hanya waktunya saja yang berbeda. Ya, Tidak ada yang tidak
usai. Semua memiliki ending cerita dan tidak ada
yang bisa mengetahui berakhir
seperti apa. Marah
ada selesainya , rindu ada ujungnya, jabatan ada masanya, umur ada matinya.
Apalah bedanya datang dan pergi, bahagia dan sedih, bukankah yang membuatnya
berbeda adalah karena kita memaknainya, hingga kita sering larut dalam
waktunya. Kita hanyalah seseorang yang ditaqdirkan untuk singgah,
merangkai cerita diatas taqdirnya lalu menutupnya dengan berbagai jenis
ending. . Meski ending cerita tidaklah sama, tapi tetap saja kepergian menjadi
suatu kepastian, hanya saja yang perlu kita selami, diatas apakah kepergian
itu? Entahlah, semoga semuanya berakhir dengan indah, khusnul khotimah.
AAmiin….
ADS HERE !!!